Polisi Pastikan Adegan Viral Wanita Kebaya Merah Bukan Berlokasi di Bali
Merdeka.com - Pemeran video viral wanita kebaya merah dipastikan oleh polisi tidak ada kaitannya dengan Pulau Bali. Baik dari sisi asal pemeran video porno maupun tempat kejadian perkaranya (TKP).
Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman menegaskan, bahwa pihaknya telah menemukan TKP pembuatan video viral wanita kebaya merah. TKP yang dimaksud adalah sebuah hotel di Jalan Sumatera, Gubeng, Surabaya.
"Kami tegaskan itu bukan dilakukan di Bali tapi di Surabaya di salah satu hotel di Gubeng. Ini saya pastikan, kamarnya sudah kita ketahui dengan pasti bahwa itu betul-betul ada di kamar hotel yang kami datangi beberapa waktu lalu," ujarnya, Senin (7/11).
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Siapa yang membuat video viral itu? Belakangan ini viral unggahan akun TikTok bernama @Leonardorl_ tentang kisah sukses keluarganya.
-
Siapa yang membuat video viral tersebut? Beberapa waktu lalu, wanita dengan akun @neliagustin_makeup mengunggah video yang memperlihatkan suaminya sedang salat.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang mengakui di video panas tersebut? 'Dalam keterangan tertulis, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengutip bahwa dari hasil pemeriksaan lanjutan terhadap saksi AD, saksi AD mengakui bahwa sosok wanita dalam video tersebut adalah dirinya,' kata Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak seperti dilansir oleh KapanLagi.com.
Ia menambahkan, video tersebut awalnya disangka dibuat oleh warga Bali. Sebab, sang pemeran wanita diketahui memakai busana yang mirip dengan pakaian adat Bali. Sehingga, opini yang berkembang menyangka jika video dibuat di Pulau Dewata itu.
"Sebelumnya viral video beredar di Bali. Kemungkinan masyarakat menduga karena yang digunakan pakaian kebaya adat itu mirip dengan yang dikenakan masyarakat Bali," tandasnya.
Ia juga menyebut, identitas kedua pemeran video porno tersebut. Pemeran laki-laki disebutnya berinisial ACS, warga Surabaya dan pemeran wanita berinisial AH warga Malang.
"Seorang laki-laki inisial ACS, kelahiran Surabaya dan satu perempuan inisial AH kelahiran Malang. Penangkapan dilakukan di Medokan (Surabaya)," tegasnya.
Sebelumnya, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pembuatan video viral wanita kebaya merah di Surabaya. Sebuah kamar di hotel kawasan Gubeng, Surabaya pun telah teridentifikasi sebagai tempat pembuatan video mesum tersebut.
Hotel tersebut diketahui berada di kawasan Jalan Sumatera, Gubeng, Surabaya. Panorama yang terlihat dari video syur "kebaya merah" itu pun sudut pandangnya dipastikan pas dengan kamar hotel bernomor 1710.
Kapolrestabes Surabaya melalui Kasi Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Muchammad Fakih menjelaskan bahwa petugas telah mencocokkan tempat atau kamar seperti yang ada di dalam video.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah mengidentifikasi backdrop kasur. Dimana setiap lantai hanya dipasang 1 kamar yang ada wallpaper sesuai video yang tersebar.
"Kini Polrestabes Surabaya bersama Jajaran Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim sedang melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi terkait Kebenaran Video Asusila Wanita Berkebaya merah tersebut," pungkas Kompol Fakih, Minggu (6/11).
Ia menambahkan, terkait pemeran video yang awalnya disangka pegawai hotel, dipastikan oleh pihak hotel jika itu tidak benar. Sebab, pegawai terapis yang ada di hotel itu tidak ada yang menggunakan pakaian kebaya.
"Pemeran dalam video tersebut dipastikan bukan pegawai hotel," tambahnya.
Selain TKP, pihaknya juga telah mengidentifikasi waktu pembuatan video porno itu. Dari keterangan pihak hotel, video tersebut dibuat di kamar nomor 1710 dan pembuatan video diduga terjadi sebelum bulan Juli tahun 2022.
"Dari keterangan petugas hotel dan sejumlah karyawan hotel, diketahui bahwa tiap kamar dipasang Stiker dilarang merokok di bulan Juni-Juli 2022 sedangkan di dalam Video tersebut di dalam kamar tidak ada stiker dilarang merokok," ujarnya.
Diketahui, sebuah video porno berdurasi 16 menit 1 detik viral di media sosial. Dalam video terlihat, ada seorang perempuan berkebaya merah tampak berperan menawarkan sesuatu pada seorang pria yang sedang berada di dalam kamar mandi. Kedua pemeran itu, juga terlihat sudah memakai semacam topeng yang hanya menutupi sebatas kedua matanya. Adegan selanjutnya, kedua pemeran pria dan wanita itu pun melakukan tindakan porno aksi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mencari penyebar video pasangan bule mesum di pantai yang viral di media sosial. Pelaku diduga sengaja merusak citra pariwisata Pulau Dewata.
Baca SelengkapnyaKemungkinan aksi WNA tersebut bukan di daerah Bali. Karena tidak terlihat warga lokal.
Baca SelengkapnyaPasangan itu belum diketahui identitasnya. Polisi masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan identifikasi (profiling) rekaman video viral WNA diduga berbuat mesum di pesisir Pantai Kuta Mandalika.
Baca SelengkapnyaAksi bule mesum itu viral di media sosial dan tersebar dalam pesan berantai.
Baca SelengkapnyaViral aksi bejat seorang wanita melakukan pelecehan seksual terhadap seorang balita.
Baca SelengkapnyaImigrasi Bali belum mengetahui identitas bule tersebut dan asalnya dari mana
Baca SelengkapnyaBeredar video hoaks tentang peristiwa tawuran di daerah Sesetan, Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaVideo mesum yang disebut-sebut diperankan kades di Ogan Ilir adalah hoaks.
Baca SelengkapnyaBeredarnya video porno itu tentu meresahkan karena dianggap mencoreng nilai dan norma-norma yang ada di Bali.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengklaim adanya penganiayaan yang dilakukan oleh tenaga kerja asing (TKA) Chi
Baca SelengkapnyaImigrasi langsung berkordinasi dengan polisi untuk melacak video tersebut
Baca Selengkapnya